Penyelenggaraan Market Sounding TPA Sampah Regional Piyungan


 

Penulis : Eko Agus Purwanto

 

YOGYAKARTA - Dalam rangka penyusunan business case yang lebih bankable, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyelenggarakan acara market sounding untuk Proyek KPBU TPAS Regional Piyungan pada tanggal 15 Februari 2023 secara hybrid (daring dan luring) dengan lokasi luring di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Acara tersebut dilakukan melalui fasilitas Project Development Facility (PDF) Kementerian Keuangan dan bertujuan untuk memperoleh berbagai masukan dari pihak swasta yang bergerak di sektor persampahan sehingga dapat dirumuskan struktur proyek yang menarik untuk ditawarkan saat lelang nantinya.  

 

Dalam acara tersebut, perwakilan Kementerian Keuangan yang hadir menyampaikan bahwa Kementerian Keuangan melalui Direktorat Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko senantiasa mendukung pelaksanaan Proyek KPBU TPAS Regional Piyungan. Salah satu komitmen dukungan tersebut adalah melalui penyediaan PDF bagi proyek. PDF pada proyek telah diberikan oleh Menteri Keuangan sejak Juli 2021 melalui penugasan kepada PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII). Tujuan akhir dari penyediaan PDF sebagaimana dimaksud adalah untuk membantu proyek dalam mencapai pembiayaan (financial close) yang diperkirakan akan tercapai pada Agustus 2024. Acara market sounding yang telah dilaksanakan tersebut juga merupakan salah satu tahapan yang difasilitasi oleh PDF Kementerian Keuangan. 

 

Proyek KPBU TPAS Regional Piyungan, yang berlokasi di Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Sleman, merupakan proyek infrastruktur di sektor persampahan yang bertujuan untuk mengatasi persoalan timbulan sampah di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, hingga Kabupaten Bantul. Skema KPBU dipilih sebagai skema penyediaan infrastruktur proyek ini dikarenakan menawarkan value for money lebih besar dibanding skema APBN, dengan selisih Rp221 miliar. Lingkup kerja sama yang ditawarkan adalah DBFOMT dengan masa konstruksi 1,5 tahun untuk kemudian dilanjutkan dengan masa operasi 20 tahun. Indikasi kebutuhan investasi yang diperlukan adalah sebesar kurang lebih Rp1,73 triliun. Pemda DIY selaku PJPK nantinya akan mengembalikan investasi tersebut melalui pembayaran tipping fee, dengan indikasi besaran kurang lebih Rp75 milyar per tahunnya. 

 

Proyek ini sangat penting untuk segera dilaksanakan dikarenakan TPAS Piyungan sudah melebihi kapasitasnya sejak 2014 lalu, sementara TPAS Piyungan Transisi yang saat ini sedang beroperasi diperkirakan akan mencapai batasnya pada tahun 2024. Proyek KPBU TPAS Regional Piyungan sendiri mempunyai kapasitas maksimal pemrosesan sampah sebesar 600 ton per hari. Teknologi yang akan digunakan masih bersifat terbuka, meskipun saat ini sudah terdapat beberapa opsi yang diusulkan seperti Mechanical Biological Treatment (MBT), Anaerobic Digester (AD), Insinerasi, hingga kombinasi ketiganya. Raden Kadarmanta Baskara Aji selaku Sekda Pemda DIY berpesan agar teknologi yang akan digunakan nantinya mengusung prinsip eco-efficiency agar terdapat pemanfaatan sampah menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. 

 

No id judul isi image