Kisah Sukses Proyek KPBU


1. Proyek Palapa Ring

Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional (broadband) yang dimaksudkan sebagai tulang punggung (backbone) bagi sistem telekomunikasi nasional yang menghubungkan semua Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

PJPK Proyek ini adalah Menteri Kominfo. Proyek ini merupakan proyek KPBU pertama dalam sektor telekomunikasi sekaligus proyek KPBU pertama yang menggunakan skema availability payment. Sumber pengembalian investasi proyek ini berasal dari dana USO yang dikelola oleh Kem. Kominfo. Masa konsesi proyek 15 tahun setelah COD. Proyek ini terdiri atas 3 (tiga) paket, yaitu:

  1. Paket Barat memiliki nilai investasi sebesar Rp. 1,2 triliun dan meliputi pembangunan di 5 kabupaten/kota dan telah beroperasi pada tanggal 2 Maret 2018;
  2. Paket Tengah memiliki nilai investasi sebesar Rp. 1,3 triliun dan meliputi pembangunan di 17 kabupaten/kota dan telah beroperasi pada Oktober 2019;
  3. Paket Timur memiliki nilai investasi sebesar Rp. 5,13 triliun dan meliputi pembangunan di 35 kabupaten/kota dan telah beroperasi pada Oktober 2019.

Proyek Palapa Ring dapat dikatakan cukup sukses dalam setiap tahapan pelaksanaan proyek. Komitmen PJPK dalam hal ini Menteri Kominfo menjadi faktor utama kesuksesan Proyek. Tim KPBU memiliki akses langsung kepada Menteri Kominfo, sehingga debottlenecking dalam setiap tahapan proyek bisa diselesaikan dengan cepat melalui kebijakan/respon yang tepat. Selain faktor kepemimpinan, faktor lain yang menyukseskan proyek adalah adanya Tim KPBU yang terus terlibat secara aktif, komunikatif dan responsif dalam mendorong kecepatan pengambilan keputusan terkait proyek. Ketersediaan dana USO sebagai sumber pembayaran AP Proyek juga turut memberikan daya tarik yang cukup besar bagi pihak swasta karena adanya kepastian pengembalian investasi proyek.

2. Proyek SPAM Umbulan

Mata air Umbulan yg terletak di Kota Pasuruan merupakan salah satu sumber air yang berkualitas di dunia. Pemanfaatan mata air ini sudah dimulai sejak Pemerintahan Hindia Belanda dan kembali dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1988. Pada tahun 2000, Proyek ini mulai disiapkan melalui skema KPS (KPBU) dan ditetapkan menjadi showcase project KPS (KPBU) pada tahun 2010 dengan nama Proyek SPAM Umbulan.

PJPK proyek ini adalah Gubernur Jawa Timur. Proyek ini melewati 5 kabupaten/kota di Jawa Timur sehingga nilai investasi Proyek mencapai Rp. 4,495 miliar. Masa konsesi proyek adalah 25 tahun setelah COD. Proyek ini adalah proyek pertama yang mendapatkan Dukungan Kelayakan (VGF).

Proyek ini juga mendapatkan Fasilitas Penyiapan Proyek (PDF) dari Kementerian Keuangan dalam penyiapan prastudi kelayakan dan dan pendampingan transaksi hingga mencapai financial close.

Dalam penyusunan dokumen prastudi kelayakan ditemukan indikasi kebutuhan adanya Dukungan Kelayakan (VGF) dari Pemerintah untuk meningkatkan kelayakan proyek sehingga menarik pihak swasta. PJPK mengajukan permohonan besaran VGF Proyek sebesar Rp. 895,73 miliar kepada Kementerian Keuangan yang kemudian disetujui dan diterbitkan Surat Persetujuan Besaran Dukungan Kelayakan. Namun demikian, hasil lelang berdasarkan dokumen penawaran Badan Usaha didapatkan nilai VGF sebesar Rp. 819 miliar dan berdasarkan hasil negosiasi dengan konsorsium pemenang lelang didapatkan nilai final VGF sebesar Rp. 818 miliar. Adanya VGF dalam proyek ini turut menyukseskan perjalanan panjang penyiapan Proyek SPAM Umbulan sejak tahun 1988 dengan dicapainya financial close proyek pada Desember 2016 dan dimulainya konstruksi pada bulan Juli 2017.

Tags